Tidak ada yang lebih membosankan
daripada terjebak di tengah kemacetan ibukota. Waktu tersita untuk
sesuatu yang tidak penting, emosi diri pun susah untuk ditahan.
Kemarin
sore, gue baru pulang dari kawasan Senayan. Sepanjang jalan dari
Senayan ke depan Cawang sih tidak terlalu macet. Tapi, saat di dalam
Cawang, puluhan mobil sudah terlihat mengantre. Daripada gue ikut
terjebak, yang bisa mengakibatkan gue telat sampai rumah, gue lebih
memilih jalan kaki. Memang ekstrem sih pilihan yang gue ambil, tapi
daripada terus menunggu didalam mobil? Lebih baik gue cari tahu
penyebabnya.
Tidak
lain dan tidak bukan penyebabnya karena antrean kendaraan bermotor yang
ingin mengisi bahan bakar dikarenakan keesokan harinya harga sudah
melonjak. Akhirnya setelah gue melewati pom bensin tersebut, gue
melanjutkan perjalanan dengan menaiki kendaraan umum yang sudah bebas
dari kemacetan.
Di
dalam kendaraan umum, sambil menikmati semilir angin, terlintas satu
hal dipikiran gue. Ternyata pilihan yang gue ambil untuk berjalan kaki
memberi sebuah pelajaran.