Tidak ada yang lebih membosankan
daripada terjebak di tengah kemacetan ibukota. Waktu tersita untuk
sesuatu yang tidak penting, emosi diri pun susah untuk ditahan.
Kemarin
sore, gue baru pulang dari kawasan Senayan. Sepanjang jalan dari
Senayan ke depan Cawang sih tidak terlalu macet. Tapi, saat di dalam
Cawang, puluhan mobil sudah terlihat mengantre. Daripada gue ikut
terjebak, yang bisa mengakibatkan gue telat sampai rumah, gue lebih
memilih jalan kaki. Memang ekstrem sih pilihan yang gue ambil, tapi
daripada terus menunggu didalam mobil? Lebih baik gue cari tahu
penyebabnya.
Tidak
lain dan tidak bukan penyebabnya karena antrean kendaraan bermotor yang
ingin mengisi bahan bakar dikarenakan keesokan harinya harga sudah
melonjak. Akhirnya setelah gue melewati pom bensin tersebut, gue
melanjutkan perjalanan dengan menaiki kendaraan umum yang sudah bebas
dari kemacetan.
Di
dalam kendaraan umum, sambil menikmati semilir angin, terlintas satu
hal dipikiran gue. Ternyata pilihan yang gue ambil untuk berjalan kaki
memberi sebuah pelajaran.
Kemacetan
ibukota sebagai sebuah hal yang dianggap banyak orang merupakan jalan
menuju kesuksesan yang pasti. Pilihan gue sebagai tekad untuk mencapai
kesuksesan dengan cara yang tidak dipikirkan. Kaki ini sebagai mimpi
yang dilihat aneh oleh orang banyak. Pemandangan ibukota sebagai sisi
lain dari hidup ini. Dan, rumah sebagai kesuksesan.
Sedikit
orang yang berani keluar dari zona nyaman untuk mencapai kesuksesan.
Mereka berpikir bahwa untuk mencapai kesuksesan harus melewati "jalan"
yang sudah pasti. Tapi generasi muda semakin bisa mematahkan keyakinan
ini dengan kesuksesan yang dicapai melalui jalan lain.
Kesuksesan
bisa dicapai melalui berbagai macam cara. Lakukan hal yang lo suka dan
mengikuti kata hati, yang mungkin dianggap aneh, adalah salah satu
kuncinya. Sesungguhnya saat lo bertindak out of the box untuk mencapai
sebuah kesuksesan, lo bisa melihat sisi lain, sisi indah dari hidup ini.