Monday, June 24, 2013

Keluar Dari Kotak

Tidak ada yang lebih membosankan daripada terjebak di tengah kemacetan ibukota. Waktu tersita untuk sesuatu yang tidak penting, emosi diri pun susah untuk ditahan. 

Kemarin sore, gue baru pulang dari kawasan Senayan. Sepanjang jalan dari Senayan ke depan Cawang sih tidak terlalu macet. Tapi, saat di dalam Cawang, puluhan mobil sudah terlihat mengantre. Daripada gue ikut terjebak, yang bisa mengakibatkan gue telat sampai rumah, gue lebih memilih jalan kaki. Memang ekstrem sih pilihan yang gue ambil, tapi daripada terus menunggu didalam mobil? Lebih baik gue cari tahu penyebabnya. 

Tidak lain dan tidak bukan penyebabnya karena antrean kendaraan bermotor yang ingin mengisi bahan bakar dikarenakan keesokan harinya harga sudah melonjak. Akhirnya setelah gue melewati pom bensin tersebut, gue melanjutkan perjalanan dengan menaiki kendaraan umum yang sudah bebas dari kemacetan. 

Di dalam kendaraan umum, sambil menikmati semilir angin, terlintas satu hal dipikiran gue. Ternyata pilihan yang gue ambil untuk berjalan kaki memberi sebuah pelajaran. 


Kemacetan ibukota sebagai sebuah hal yang dianggap banyak orang merupakan jalan menuju kesuksesan yang pasti. Pilihan gue sebagai tekad untuk mencapai kesuksesan dengan cara yang tidak dipikirkan. Kaki ini sebagai mimpi yang dilihat aneh oleh orang banyak. Pemandangan ibukota sebagai sisi lain dari hidup ini. Dan, rumah sebagai kesuksesan. 

Sedikit orang yang berani keluar dari zona nyaman untuk mencapai kesuksesan. Mereka berpikir bahwa untuk mencapai kesuksesan harus melewati "jalan" yang sudah pasti. Tapi generasi muda semakin bisa mematahkan keyakinan ini dengan kesuksesan yang dicapai melalui jalan lain. 

Kesuksesan bisa dicapai melalui berbagai macam cara. Lakukan hal yang lo suka dan mengikuti kata hati, yang mungkin dianggap aneh, adalah salah satu kuncinya. Sesungguhnya saat lo bertindak out of the box untuk mencapai sebuah kesuksesan, lo bisa melihat sisi lain, sisi indah dari hidup ini.