Sunday, June 2, 2013

Terpendam

Di tengah kemacetan ibukota, sosok yang selalu mengantri untuk keluar dari pikranku masih tersendat. Bayangan serupa dengan wajah yang berada di bawah kerlip lampu disco. Mata bulat coklat dan bentuk wajah persis sama.

Ingatkanku bahwa sesungguhnya kamu telah tiada. Ingatkanku bahwa semua ini hanya imajinasi hati. Aku tahu kamu tidak akan muncul kembali, terpendam seiring dengan meredupnya lampu disco. Asap membawa bayangmu pergi bersama angin malam.

Saat aku buka mata ini esok hari, ku harap cahaya matahari membawa bayangmu kembali. Pantulan cahaya di cermin menghasilkan garis pelangi. Warna-warni pelangi kembali menghidupkan kamu yang sudah dibawa angin malam. Aku harap saat aku melihat garis itu, aku juga melihat sosok kamu disana.

Wajah yang selalu ada dipikiranku. Ia tidak pernah hilang. Ia hanya terpendam.