Monday, February 21, 2011

No One Can Control It

If they say they could, they lie.

...

Tidak ada yang bisa mengkontrol apa yang di rasakan. Cinta, benci, suka, duka. Jika ada yang berkata mereka bisa mengkontrol apa yang dirasakannya, mereka berbohong.

Perasaan berbeda dengan emosi. Perasaan itu seperti awan putih lembut yang bentuknya beragam seperti yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Tidak ada yang bisa mengaturnya. Perasaan itu bisa datang ataupun pergi tiba-tiba. Tetapi emosi berbeda dengan perasaan. Ia seperti api yang bisa kita atur besar kecilnya. Tinggal kita tambahkan minyak tanah maka api itu akan semakin besar. Ini hanya pendapatku.

Kali ini aku akan bercerita tentang perasaanku. Tentang cinta. Sesuai dengan judul blogku, Love. Life. Laugh. Dimana kata "Love" ada diurutan pertama. Aku tidak berencana untuk menaruhnya di tempat pertama. Tapi makin hari aku makin sadari bahwa kata "Love" itu yang ku taruh di tempat pertama itu makin menggerogoti kehidupanku sampai akhirnya aku menyerah.

...

Pertama aku melihat kamu, kamu sangat mirip dengan seseorang yang spesial di hatiku saat itu. Tapi sekarang dia telah pergi dan aku tak tahu mengapa sekarang kamu yang ada di hatiku. Aku tidak pernah berpikir sebelumnya mengapa sekarang kamu yang ada di hatiku.

Waktu berjalan. Sebenarnya aku ingin berbicara denganmu. Apa saja. Tapi saat itu waktu belum mengizinkan kita untuk berbicara. Dan sampai akhirnya waktu memotong tali berwarna merah itu dengan pita di tengahnya dan kita pun berbicara.

Waktu berjalan. Ternyata kamu orangnya berbeda. Kamu sangat baik. Atau mungkin...................... terlalu baik.

...

Jarang sekali kutemui orang sepertimu. Terlalu baik untuk disakiti. Tapi sekarang malah kamu yang menyakitiku dengan kelakuanmu yang terlalu baik dan polos itu.

Dengan kebaikanmu kau curi hatiku. Dan dengan kepolosanmu juga kau menghancurkannya. Aku melihat seorang anak laki-laki kecil yang tidak tahu apa-apa tentang cinta di matamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah melakukan semua dengan segenap hati tanpa meminta imbalan sama seperti anak lelaki yang memberikan balon birunya terhadap teman perempuannya yang menangis karena balonnya pecah. Tanpa ia sadari jauh disana ada seorang anak perempuan yang sangat ingin memiliki balon yang kau pegang tapi ia tidak berani untuk memintanya. Ya, itulah aku.

...

Cinta bukan pemilih. Cinta bisa datang kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja. Dan mungkin saja bisa tidak masuk di akal. Bisa kita mencintai orang yang tidak kita kenal. Berawal dari mengaguminya pun bisa jadi cinta. Ya, tidak tahu darimana datangnya. Mungkin dia jatuh dari atas langit seperti rintik hujan yang bisa datang tiba-tiba disaat matahari sedang bermain bersama awan-awan.

Mungkin sekarang, mungkin nanti, mungkin sebentar lagi, dan mungkin mungkin yang lain. Kita tidak pernah tahu kapan waktu cinta itu akan datang. Tuhan memerintahkan cinta dan waktu untuk bekerja sama dalam memberikan hadiah terbaik untuk kita. Saat dimana kita akan menemukan seseorang yang akan selalu ada disamping kita, suka ataupun duka. Yang melihat kita bukan dari fisik tetapi dari hati.













P. S.: I felt awkward when I was writting this post. Hey, I'm a girl not a boy. But it's my hobby huh. And maybe some people think that I'm crazy 'cause I posted this post haha.